Wednesday, April 1, 2015

Kopi mampu kurangi resiko kanker hati

Channel Kopi - Kopi dimungkinkan mengurangi resiko penyakit kanker hati.  Demikian laporan penelitian yang dilakukan World Cancer Fund International yang berbasis di London, Inggris, belum lama ini. Laporan itu menyebutkan bahwa asupan kopi tak berlebihan bisa mengurangi risiko kanker hati yang disebabkan oleh konsumsi alkohol setiap hari.

Dalam penelitian itu juga menyebutkan mengkonsum minuman beralkohol sebanyak tiga kali dalam sehari cukup untuk menyebabkan kanker hati.

Amanda McLean, Direktur World Cancer Research Fund Inggris, mengatakan: "Sekitar tiga atau lebih minuman alkohol per hari cukup memicu kanker hati.  Sampai saat ini kami belum yakin tentang jumlah alkohol cenderung mengarah ke kanker hati.  Tetapi penelitian ini cukup kuat, untuk pertama kalinya. Secara spesifik menelitinya. "

Penemuan ini dipublikasikan di Continuous Update Project (CUP) 2015 bertemakan "Diet, nutrisi, aktivitas fisik, dan kanker hati." Laporan CUP itu didasarkan pada analisis dari 34 penelitian yang mencakup 8,2 juta responder. Sebanyak 24.500 di antaranya menderita kanker hati.

The American Cancer Society memperkirakan bahwa setiap tahun di Amerika Serikat ada sekitar 35.660 kasus baru didiagnosis menderita penyakit hati dan sekitar 24.550 orang yang mati karena kanker hati.

Bukti muncul dari penelitian yang sama menemukan petunjuk kuat bahwa minum kopi dapat mengurangi risiko kanker hati. Penemuan ini mengikuti penelitian World Cancer Research Fund yang diterbitkan pada tahun 2013 menunjukkan bahwa kopi mengurangi risiko kanker rahim.

Dr Kate Allen, Direktur Eksekutif Sains dan Urusan Publik di World Cancer Research Fund International, mengatakan: "Temuan baru sekitar alkohol, obesitas dan kopi yang sangat menarik. Ada juga saran baru yang menarik yang berkaitan dengan berolahraga dan ikan."

"Bukti tentang hubungan antara diet, nutrisi, aktivitas fisik, dan kanker menjadi mapan. Kami berharap bahwa temuan baru akan menginformasikan perdebatan tentang implikasi kesehatan masyarakat mungkin dan respon kebijakan," tambahnya.

No comments:

Post a Comment