Thursday, April 9, 2015

Kopi Asal Garut Ini Berasa Buah Plum

Channel Kopi - Kopi di kafe Morning Glory Coffee dengan nama Chemex Garut itu tersaji dalam gelas sloki. Hangat, tidak panas. Saat disesap, rasa asam seperti jeruk bercampur coklat memenuhi mulut, sedetik kemudian berganti rasa buah plum yang lama bertahan. 

“Ini yang membuat kopi ini istimewa,” kata Natanael Charis, 45 tahun, pemilik caffee itu di Bandung, 7 April 2015.

Natan, sapaan Natanael, mengatakan, kopi jenis Java Preanger tersebut mencengangkan juri di ajang Dublin Coffee and Tea festival 2014. Natan khusus mengembangkannya bersama petani kopi dalam satu petak kebun di Cikelet, Garut, sejak 2008. “Baru dapat hasilnya pada tahun 2014,” kata Natan.

Bersama petani kopi di Cikelet, Natan mengembangkan kopi yang dinamainya Kopi Garut itu lewat teknik berkebun Micro Lot. Teknik berkebun dengan panduan tertentu yang mengutamakan cita-rasa khas biji kopi. Disebut Micro Lot, karena hasilnya sedikit tapi harganya bisa mahal.

Natan mencontohkan, petani kopi di Cikelet itu asalnya hanya bisa menjual seharga Rp 18 ribu per kilogram biji kopi mentah. Dengan mengikuti teknik dan panduan berkebun ala Natan, petani di sana kini menikmati harga penjualan kopi mentahnya menembus Rp 120 ribu hingga Rp 180 ribu per kilogram.

Mengembangkan kebun kopi dengan teknik berkebun Micro Lot itu dilakoninya sejak 2008. Dari semua petani kopi di Jawa Barat yang didekatinya, hanya petani kopi di Cikelet, yang mau melakoni teknik berkebun itu. Sedangkan petani yang lain tidak mau disiplin sehingga kalau panen sering dicampur.

Nama Kopi Garut sengaja dipilihnya biar gampang. Natan mengaku, sampai saat ini belum memberi nama kopi yang dikembangkanya bersama petani kopi di Cikelet itu. Di kafenya, kopi itu pun tidak dicantumkan dalam menu. “Kalau mau tahu rasanya datang saja ke sini. Bilang ‘chemex Garut’,” kata Natan.

No comments:

Post a Comment