Monday, March 16, 2015

Kopi Arabika Kintamani Miliki Citarasa Khas

Channel Kopi - Kopi jenis arabika yang tumbuh di kawasan wisata Kintamani, Kabupaten Bangli memiliki keunggulan yang diakui konsumennya mancanegara, di antaranya citarasa yang khas, tahan hama penyakit, berbuah lebat serta produktivitas tinggi.

"Kopi arabika Kintamani yang berada di daerah berhawa sejuk itu telah mendapatkan sertifikat Indikasi Geografis (IG) pada tahun 2014, memang memiliki beberapa keunggulan," kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Bali Ir. IDM Buana Duwuran M.P di Denpasar, Sabtu.

Dengan masuknya kopi arabika Kintamani sebagai komoditas unggulan nasional, berdampak terhadap prospek pengembangan matadagangan tersebut di masa mendatang, disamping kini sudah menjadi matadagangan ekspor ke Jepang, Eropa dan negara lainnya di belahan dunia.

Produksi kopi Kintamani diharapkan agar bertambah banyak sehingga mampu mengisi lebih banyak pangsa pasar yang ada di pasaan ekspor. Kopi Bali yang ada selama ini dalam perolehan devisanya naik hingga 500 persen tahun 2014, kata Buana Duwuran.

Ia menggambarkan, perdagangan kopi Bali ke pasar ekspor selama 2014 laku terjual sebanyak 240 ton bernilai 1,2 juta dolar AS, naik keras jika dibandingkan dengan periode sama 2013 yang hanya seharga 205 ribu dolar hasil pengapalan 36 ton.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali mencatat, perolehan devisa dari kopi produksi Bali tersebut menyebabkan perolehan devisa dari sektor perkebunan bisa menembus 2,5 juta dolar selama 2014, atau naik 60 persen dari tahun 2013.

Bali baru memperdagangkan tiga jenis hasil perkebunan ke pasaran ekspor selain kopi juga kakao dan ini merupakan mata dagangan jenis baru dari Pulau Dewata dan sudah memasuki pasar mancanegara.

Banyak hal positif bisa dinikmati petani pekebun dengan masuknya kopi arabika Kintamani menjadi unggulan komoditas nasional, kata dia sambil menyebutkan bahwa di Indonesia ada delapan provinsi dijadikan kawasan pengembangan komoditas unggulan nasional meliputi 15 komoditas.

Selain kopi arabika Kinamani untuk Bali, ada tanaman teh, kakao, karet, kelapa sawit, kelapa serta komoditas lainnya. Mengenai luas wilayah khusus untuk kopi arabika Kintamani Bali meliputi 64 wilayah subak abian.

Dengan adanya pengembangan kawasan komoditas unggulan ini, diharapkan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia maupun penggunaan aset alat mesin, termasuk pendayagunaan sumber daya tanaman diharapkan akan terkelola lebih baik.

Menyinggung potensi sumber daya lahan (luas areal kopi arabika) di daerah Bali, menurut Buana Duwuran, untuk Buleleng tercatat 2.714 hektare dengan produksi 932 ton, Bangli 6.600 ha menghasilkan 2.477 ton, Kabupaten Badung 1.413 ha produksi 531 ton.

No comments:

Post a Comment