Thursday, September 18, 2014

Cold-Brew Coffee, Teknik Seduh Kopi Dingin yang Kembali Populer

Kepopuleran kopi spesialiti dan third wave coffee bar membuat orang memikirkan cara lain untuk membuat kopi. Salah satunya, ‘cold brew’ yang sebenarnya sudah dilakukan sejak ratusan tahun lalu.

Kopi yang diseduh dengan teknik ini didiskripsikan mempunyai rasa yang kuat tapi tak terlalu asam. Namun, cold brew coffee taka da kaitan dengan dengan ice coffee. Karena jenis kopi ini tidak terbuat dari air kopi yang diberi es batu dan susu.

Cold-brew cofffee biasanya menggunakan alat dengan tiga tabung yang bertumpuk ke atas. Bubuk kopi ditempatkan di bawah tabung air yang akan menetes dan memproduksi konsentrat kopi.

Proses penetesan kopi ini berlangsung 24 jam, keesokan harinya konsentrat kopi dicampur dengan 50 persen air dan biasanya disajikan dingin karena rasa pahitnya kuat. Walau akhir- akhir ini baru populer di Inggris, masyarakat Jepang telah mengenal teknik pembuatan kopi ini selama ratusan tahun.yang dikenal sebagai Kyoto Coffee.

Menurut The Guardian (17/09/2014) kopi tersebut telah populer sejak tahun 1600 setelah diperkenalkan oleh pedagang dari Belanda yang melakukan perjalanan ke Indonesia. Karena itu, di Indonesia teknik ini juga dikenal dengan nama Dutch Coffee.

Mengumpulkan konsentrat kopi dalam jumlah banyak dipandang sebagai cara yang lebih mudah dan praktis oleh masyarakat Belanda. Karena beberapa hari berikutnya, kopi itu bisa diolah menjadi minuman panas atau dingin.

Tak hanya caranya yang unik, produk hasil cold brew ini pun mempunyai rasa yang berbeda dengan kopi biasa yang mempunyai rasa asam. Menurut Toddy Cafe (17/09/2014) biji kopi yang sudah dipanggang memiliki beberapa minyak dan asam lemak yang hanya bisa larut dengan suhu panas.

Dengan cold-brew, air dingin yang 'memasak' bubuk kopi mengekstrak kandungan rasa dan kafein dari biji kopi. Tapi, meninggalkan minyak pahit, asam lemak, termasuk elemen seperti keton, ester, dan amid. Karena rasanya yang pahit, banyak orang menambahkan susu dan es batu ke dalam kopi ini.

Melihat kepopuleran kopi ini, banyak kafe mulai memakai teknik cold brew bahkan di Inggris kopi tersebut mulai dijual dalam bentuk kemasan. Tahun 2014, North Tea Power di Manchester berhasil menjual 200 botoldengan harga Rp 68.000 per botol.

No comments:

Post a Comment