Saturday, November 8, 2014

Kedai Kopi Seduh Sendiri

Oleh SARA SCHONHARDT

Channel kopi - Demi belajar menghasilkan secangkir kopi nikmat, seseorang butuh konsistensi, perhatian pada hal-hal kecil, dan terus coba-coba. Di Yellow Truck, Bandung, para barista membuka peluang bagi para pelanggan untuk menguji kecakapan masing-masing meracik espresso.

Pendekatan swaupaya alias do-it-yourself itu bertujuan menggiring para peracik kopi untuk mengetahui rasa kopi enak, ujar Edward Samudro, salah satu penggagas Yellow Truck.

Saat kedai itu dibuka dua setengah tahun lalu, di Bandung belum ada tempat menjual kopi nikmat dengan harga kurang dari Rp35.000, ujar Edward. Ia pun memberikan solusi: menyediakan kopi berkualitas dengan harga “yang memungkinkan para penyuka kopi untuk menikmati [minuman itu].”

Yellow Truck sanggup menjaga harga rendah—dari Rp12.000 untuk espresso hingga Rp18.000 untuk latte—sebagian besar karena kedai itu berafiliasi dengan Kopiku, roaster yang biasa menyuplai biji kopi ke sejumlah kedai hip di Jakarta dan Bandung.

Kedai menjamu pengunjung di ruang depan markas Kopiku. Dengung mesin pemanggang menjadi semacam latar belakang percakapan para penikmat kopi.

Sejak Yellow Truck dibuka, banyak pelanggan tetap yang mencoba keterampilannya menyeduh kopi. Kebanyakan yang datang adalah mahasiswa atau pegawai biasa, jenis konsumen yang memang diharapkan oleh Edward. Ia ingin mereka tahu bahwa kopi “sesungguhnya memiliki rasa dan tidak harus pahit,” ujarnya.

Sebagai pemanggang, Edward dan Kopiku mengambil biji kopi dari petani lokal. Misi sosial mereka: meningkatkan kesejahteraan keluarga yang penghidupannya adalah menjual kopi. Baginya, itu berarti mengabarkan kepada para penikmat kopi bahwa rasa mantap yang dicecap berasal dari biji berkualitas baik. Selain itu, para pengunjung bebas nongkrong dan mengobrol di tempatnya selama mungkin.

“Orang Indonesia suka kongko-kongko,” ujar Edward, sambil menunjuk ke arah anak-anak muda yang duduk-duduk di teras luar Yellow Truck sembari menyesap latte dan cappuccino.

Salah satu pengunjung bernama Adrian Kamajaya, 26 tahun, pekerja kapal pesiar. Ia sudah menyambangi kedai itu beberapa kali sambil mengajak beberapa kawan. Ia mengaku suka dengan kopi Yellow Truck yang sangat kuat. Tetapi, ia belum berani menyeduh sendiri racikannya.

“Saya bukan seorang ahli,” ujarnya. “Kalau meracik sendiri, saya yakin hasilnya buruk.”

Menurut Indra Wiryawan, pemasar Kopiku yang tengah mendapat giliran sebagai barista, kopi enak banyak bergantung pada bagaimana detail mendapatkan penekanan. Kopi harus diletakkan merata saat dimasukkan ke dalam filter, selain ditimbang dan dipampatkan. Gelas kecil yang digunakan mesti dihangatkan terlebih dahulu. Sebelum filter diletakkan pada mesin, ampas kopi harus dibersihkan—proses yang ia sebut “pemberkatan”.

“[Proses] itu seperti doa demi mendapatkan kopi enak,” ujar Indra. Ia bersulang dengan mengangkat gelas espresso-nya, meneguk sedikit, lalu tersenyum.

———
Yellow Truck Coffee
Jl. Pajajaran 6A, Bandung, 40116
@YellowTruckCafe
Yellow Truck juga menyediakan camilan panggang seperti croissant dan kue pisang. Saat sore tiba, French fries, tempe, dan pisang keju muncul di menu.

No comments:

Post a Comment